Dampak pencemaran septik tank terhadap sumur agar tidak mencemari kebersihan air sumur yang akan dikonsumsi, karena air sumur yang tercemari oleh bahaya septik tank dapat menyebabkan berbagai jenis penyakit.
Dampak pencemaran septik tank terhadap sumuryang bebas pencemaran
Dampak pencemaran septik tank terhadap sumur menyebabkan berbagai penyakit salah satu biang keladi adalah bakteri yang berasal dari lubang pembuangan tinja atau septik tank. Warga perkotaan yang tidak banyak memiliki ruang membuat lokasi pembuatan sumur warga berdekatan dengan lubang pembuangan tinja atau septik tank. Padahal kita ketahui bersama lubang pembuangan tinja masih bersifat konvensional yakni berupa sistem serapan dimana air limbah dari kotoran manusia menyusut dengan cara meresap atau merembes ke tanah di sekitarnya, termasuk ke dalam sumur jika berdekatan atau arah air tanah mengarah ke sumur anda dan tidak memiliki jarak ideal antara sumur dengan septik tank.
Di wilayah perkotaan, yang memiliki penduduk yang padat. Semakin tinggi tingkat penduduk, pemukiman akan semakin rapat dan sedikit memiliki ruang, dan lahan yang terbatas. Hal ini berpengaruh terhadap pembuatan saluran limbah pembuangan tinja. Sehingga dalam pembuatan sumur terkadang hanya berjarak sekitar 3 meter, hal ini tentunya tidak sesuai dengan jarak idealyang telah di tentukan yaitu 10 meter.
Kelebihan sumur bor jauhkan dari pencemaran bakteri
Masyarakat perkotaan memang di anjurkan untuk menggunakan sumur bor, karena penggunaan sumur bor ralatif lebih aman dari pencemaran bakteri yang terkandung dari feses atau kotoran manusia. hal ini di karenakan sumur bor mempunyai rata-rata kedalaman lebih dari 20 meter di bawah permukaan tanah. Kedalaman septik tank hanya 2 meter, sumur bor dapat mencapai 20 sampai 30 meter. Namun kepastian hidup bakteri tergantung juga pada kondisi lingkungan di sekitarnya. Adanya ketersediann oksigen yang sesuai, maka kemungkinan bakteri masih dapat tetap hidup.
Bakteri E-Coli, tidak akan membahayakan jika memang jumlahnya masih dalam batas wajar. kalau jumlah bakteri tersebut sudah melebihi batas, manusia dapat terserang gangguan pencemaran, seperti sembelit atau mencret. Bakteri E-Coli menyerang saluran penceranaan. adanya di usus besar dalam jumlah tertentu memang masih aman.
Jarak aman lubang kakus dengan sumber air bersih
Jarak aman antara lubang kakus dengan sumber air minumatau sumur dapat disebabkan oleh beberapa faktor seperti berikut,
- Topografi tanah
Topografi tanah dipengaruhi oleh kondisi permukaan tanah dan sudut kemiringan tanah.
- Faktor hidrologi
Termasuk dalam faktor hidrologi antara lain kedalaman air tanah, arah dan kecepatan aliran tanah, lapisan tanah yang berbatu dan berpasir. Untuk jenis lapisan tanah ini membutuhkan jarak yang lebih jauh dibandingkan dengan jarak yang diperlukan untuk daerah yang lapisan tanahnya terbentuk dari tanah liat.
- Faktor Meteorologi
Di daerah yang curah hujannya tinggi, jarak sumur harus lebih jauh dari kakus.
- Jenis mikroorganisme
Karakteristik beberapa mikroarganisme ini antra lain dapat disebutkan bahwa bakteri patogen lebih tahan pada tanah basah dan lembab. Cacing lebih mampu bertahan pada jenis tanah yang lembab dan basah sekitar 5 bulan, sedangkan pada jenis tanah yang kering kurang air hanya dapat bertahan selama 1 bulan.
- Faktor Kebudayaan
Terdapat kebiasaan masyarakat yang membuat sumur tanpa dilengkapi dengan dinding sumur.
- Frekuensi Pemompaan
Semakin sering proses pengambilan air karena tingginya kebutuhan air sumur yang diambil untuk memenuhi kebutuhan orang banyak, kecepatan aliran tanah menjadi lebih cepat untuk mengisi kekosongan sumur.
Pencemaran bakteri terhadap air sumur
Kerawanan pencemaran bakteri dari feses utamanya banyak terjadi pada sumur galian, namun bukan berarti sumur bor tidak terlepas dari pencemaran bakteri dari feses. Hal itu di karenakan tinggi permukaan air kerap sama dengan tingkat kedalaman septik tank. Padahal, idealnya permukaan air sumur harus lebih tinggi di bandingkan dengan septik tank. Secara teori, air tanah akan mengalir ketempat yang lebih rendah. Dengan kondisi permukaan air yang berada di bawah septik tank, maka air yang meresap dari septik tank akan lebih mudah mengalir ke dalam sumur.
Baca Juga: Cara Mengatasi Air Kotor Dengan Mudah Jadi Layak Dikonsumsi
Jarak aman antara septik tank dan sumur yaitu 10 meter, jarak tersebut telah di hitung berdasarkan usia harapan hidup bakteri yang berkembang dari feses serta kecepatan aliran dalam tanah. Karena kemungkinan hidup bakteri tersebut hanya tiga hari dan rata-rata kecepatan aliran air dalam tanah sekitar tiga meter per harinya. Dari perhitungan tersebut dapat kita ketahui bahwa perkiraan bakteri sudah mati dalam jarak 9 meter.